5 Cara Bijak Atur Keuangan Secara Islami, Dalam Islam mengajarkan kita bahwa keberkahan rezeki lebih utama dibandingkan dengan kelimpahan rezeki. Dalam Al Quran juga menjelaskan bahwa berkah bermaknakan suatu kebaikan dan bertambahnya kebaikan hal tersebut secara tidak langsung menjelaskan bahwa rezeki mampu membawa pemilik nya pada kebaikan kebaikan.
Ada berbagai cara bijak agar bisa mengatur keuangan secara Islami, yakni sesuai dengan perintah dalam Al Quran dan juga hadits Rasulullah SAW yang berikut beberapa diantaranya
Laksanakan Zakat dan Sedekah
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (QS. Al Baqarah: 43). Zakat adalah penunaian kewajiban atas harta yang dimiliki jika telah memenuhi syarat yang ditetapkan. Sementara sedekah adalah menginfakkan harta di jalan Allah SWT. Hukum zakat adalah wajib, sedangkan sedekah adalah sunnah.
Fokus Menabung
“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” (HR. Bukhari).
Oleh sebab itu, ketika kita memperoleh kelimpahan rezeki, ada baiknya jika kita menyisihkan sebagian sebagai tabungan. Tabungan bisa berupa investasi, menjadikan modal dan lain sebagainya.
Penghasilan Halal
Setiap umat Islam diwajibkan untuk mencari rezeki yang halal, sebagaimana perintah dalam Al Quran yang berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu” (QS. Al Baqarah: 172).
Oleh sebab itu sebagai orang muslim, sangat penting halnya untuk mencari rezeki dengan cara yang halal dan telah dianjurkan oleh Allah SWT agar selain berlimpah rezeki, kita juga akan mendapat sebuah keberkahan.
Hidup Sederhana
Perintah hidup sederhana dituangkan dalam ayat Al Quran sebagai berikut, “Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (QS. Al-An’am/6:141). Oleh sebab itu, janganlah berlebih-lebihan dalam menjalani hidup.
Hindari Berhutang
Jadikanlah berhutang sebagai pilihan terakhir yang jika sudah tidak ada jalan lain selain dengan berhutang dan jangan menjadikan hutang sebagai gaya untuk hidup.
Apalagi mengingat bahwa hutang yang belum dibayarkan saat mati, bisa memberatkan kita ketika di akhirat. Hal ini sebagaimana bunyi hadits, dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi).