Percaya Ramalan Dan Dukun Hukumnya Dosa

  • 14 September 2022
  • Admin

Percaya Ramalan dan Dukun Hukumnya dosa. Al ‘a'raf atau tukang ramal merupakan orang yang hina .  mereka tidak menyadari kalau sedang  melakukan suatu perbuatan yang kufur  yaitu mengaku telah mengetahui ilmu gaib, perlu diketahui kalau yang mengetahui  ilmu ghaib hanyalah allah Subhanahu wa ta'ala.  Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Bersabda:

“Barangsiapa yang mendatangi al a'raf (tukang ramal), maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima” (HR. Muslim)

Di dalam riwayat lain :

“barangsiapa yang mendatangi al a'raf (tukang ramal), lalu membenarkan apa yang ia katakan, orang tersebut telah kafir terhadap syariat yang diturunkan kepada Muhammad” (HR. Ahmad, Al Hakim, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ 5939)

Fenomena kesyirikan  merupakan pelanggaran  tauhid  yang saat ini banyak sekali terjadi pada masyarakat kita di Negara kita ini.  Ini disebabkan kurangnya ilmu dan pengetahuan agama mereka tentang masalah tauhid dan keimanan,  begitu juga tentang hal-hal yang dapat merusak akidah (keyakinan) seorang muslim.

Keadaan seperti ini terdapat di dalam ayat alquran , di antaranya di dalam firman Allah Ta’ala,

“Dan sebagian besar manusia tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya (dengan sembahan-sembahan lain)” (QS Yusuf:106).

Ibnu Abbas menjelaskan arti ayat ini, “Kalau ditanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan langit? Siapakah yang menciptakan bumi? Siapakah yang menciptakan gunung? Maka mereka akan menjawab: “Allah (yang menciptakan semua itu)”, (tapi bersamaan dengan itu) mereka mempersekutukan Allah (dengan beribadah dan menyembah kepada selain-Nya) (Dinukil oleh imam Ibnu Katsir dalam tafsir beliau (2/649), lihat juga kitab “Taisiirul Kariimir Rahmaan” (hal. 406).)

Maknanya pun sama dengan ayat diatas Allah Ta’ala juga berfirman ,

“Dan sebagian besar manusia tidak beriman (dengan iman yang benar) walaupun kamu sangat menginginkannya” (QS Yusuf:103).

Di dalam hadits yang shahih rasulullah Shallallahu alaihi wasallam lebih menegaskan di dalam hal ini sabda beliau:

“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai beberapa qabilah (suku/kelompok) dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sampai mereka menyembah berhala (segala sesuatu yang disembah selain Allah Ta’ala)”  (HR Abu Dawud (no. 4252), at-Tirmidzi (no. 2219) dan Ibnu Majah (no. 3952), dinyatakan shahih oleh imam at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani.)

Ayat-ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa perbuatan syirik terus ada dan terjadi di umat Islam sampai datangnya hari kiamat (Lihat kitab “al-‘Aqidah Al Islaamiyyah” (hal. 33-34) tulisan syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.)

Mendatangi dan juga mempercayai tukang ramal di dalam segala hal yang dengan keyakinan kalau tukang ramal tersebut telah mengetahui  dengan sendirinya, bukan setan yang mengabarkan seperti ini maka hukumnya kafir (keluar dari islam). Seab mengetahui hal gaib secara khusu hanya allah yang tahu . Allah ta’ala berfirman ,

” Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri” (QS. Al An’am: 59).

 Di dalam ayat lain juga disebutkan

“ Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. ” (QS. An Naml: 65).

Al Munawi berkata, “Jika meyakini bahwa tukang ramal mengetahui perkara ghaib (dengan sendirinya), maka ia kafir. Jika keyakinannya bahwa jin yang menyampaikan berita padanya dari berita malaikat dan ilham yang diperoleh seperti itu, lantas dibenarkan, ini tidak sampai kafir.”