Sebagai hamba allah subhanahu wata’ala yang hidup di dunia ini tealah memiliki rezekinya masing –masing. Tetapi allah tidak begitu saja memberikan rezeki kepada hambanya. Allah memerintahkan untuk berikhtiar agar kita bisa mendapatkan nikmat rezeki dari allah Subhanahu wata’ala.
Apa itu ikhtiar? Ikhtiar adalah suatu usaha yang dimana usaha tersebut akan mendapatkan hasil contohnya membuka usaha, menjadi pedagang, bekerja di perusahaan dan kegiatan-kegiatan yang lainnya yang dimana tujuannya hanya untuk mendapatkan keuntungan serta turut membantu / mempermudah urusan orang lain dengan usaha yang kita lakukan. Jenis –jenis ikhtiar yang disebutkan tadi merupakan anjuran dari agama islam. Pekerjaan yang seperti ini bisa dikategorikan suatu bentuk ibadah yang hanya mengharapkan keridhaan allah Subhanahu wata’ala.
Dalam mencari rezeki bukan hanya ikhtiar dalam urusan duniawi saja , tetapi kita perlu juga meminta kepada allah ta’ala agar mendapatkan rezeki yang halal dan juga barokah, kita tetap selalu menjalankan kewajiban sebagai umat islam yaitu sholat wajib 5 waktu, sholat sunnah, puasa sunnah, dzikir, dan juga beberapa amalan-amalan lainnya.
Terdapat hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang menjelaskan kalau bekerja bisa dicintai oleh Allah Subhanahu wata’ala. Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anha Bersabda
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala mencintai mukmin yang bekerja dengan giat”. ( HR.Imam Thabrani)
Hadits lain juga mengatakan kalau dengan bekerja kita akan terhindar dari azab Neraka.
“Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya, ‘Kenapa tanganmu?’ Saat menjawab, ‘Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku.” Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, ‘Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka” (HR. Tabrani)
Perlu kita pahami kalau tidak semua orang yang bekerja bisa dimuliakan allah . tetapi seseorang yang akan di ridhoi allah ta’ala merupakan orang yang bekerja yang selalu dengan Adab dan etika yaitu:
1. Niat ikhlas Karena Allah Subhanahu Wata’ala (Lillahi ta’ala)
Setiap ibadah selalu diniatkan ikhlas karena allah Subhanallahu ta’ala dan selalu berharap akan ridha nya. Bekerja pun adalah salah satu ibadah yang bukan hanya untuk mendapatkan upah berupa uang . tetapi bekerja selalu kita niatkan untuk mendapatkan uang yang dimana uang tersebut nantinya untuk memenuhi kewajiban kita terutama seorang suami bekerja pastinya tujuannya untuk melaksanakan kewajibannya memberi nafkah kepada istri dan anak – anaknya dan juga untuk menjalankan ibadah lainnya seperti berzakat, infaq dan shadaqah.
2. Bekerja dengan tekun dan bersungguh –sungguh
dalam bekerja diperlukannya totalitas adalah salah satu yang mendasar dalam bekerja, sebab dengan totalitasnya kita , nantinya bisa kita akan jadi profesional dalam melakukan pekerjaan.
hadits diriwayatkan oleh Aisyah ra mengenai hal ini, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan (baca ; menyempurnakan) pekerjaannya.“ (HR. Thabrani).
3. Selalu amanah dan kejujuran dalam bekerja.
“Pebisnis yang jujur lagi terpercaya (amanah) akan bersama pada nabi, shiddiqin, dan syuhada” (HR. Tirmidzi).
4. Selalu menerapkan etika sebagai muslim
Selalu ber ertika atau berakhlak yang dimana telah ditetapkan dalam sebuah pekerjaan adalah suatu perwujudan dari kesempurnaan iman seorang mukmin.
Rasulullah SAW mengatakan dalam sebuah hadits, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya.” (HR. Turmudzi).
5. Selalu Memegang Teguh Prinsip Syariah
Kalau kita selalu berpegang teguh dengan prinsip syariah , maka kita pastinya akan terhindar dari dosa dan harta yang akan kita dapatkan menjadi berkah.
6. Menghindari Syubhat
Sebuah hadis mengisahkan tentang syubhat, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barangsiapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan…” (HR. Muslim)
7. Selalu menjaga Ukhuwah islamiyah
Sesama muslim kita harus saling menjaga keharmonisan dan jika nantinya jangan sampai ada perpecahan di dalam bekerja. Antara muslimin dan harus kita hindar. Supaya kita sesama muslim tetap memiliki hubungan yang baik.