Apa Keistimewaan Dari Puasa Syawal ?

  • 11 May 2022
  • Admin

Apa Keistimewaan  dari puasa Syawal ? alhamdulillah, setelah menjalani puasa wajib di bulan ramadhan selama sebulan penuh sekarang ini kita sudah memasuki bulan syawal dan sudah merayakan kemenangan .

Kita sebagai umat muslim pastinya sudah mengetahui adanya amalan utama di bulan ini yaitu menjalankan ibadah puasa selama 6 hari pada bulan syawal, apa saja keistimewaan atau faedah menjalankan ibadah puasa di bulan syawal ini

-          Puasa syawal  akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164, dari Abu Ayyub Al Anshari)

Sabda rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lain yang menguatkan:

“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal] (QS. Al An’am ayat 160.)

Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan semisal dan inilah balasan kebaikan yang paling minimal.( HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, dari Tsauban –bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1007.)

 Inilah nikmat yang luar biasa yang Allah berikan pada umat Islam.( Lihat Fathul Qodir, Asy Syaukani,3/6, Mawqi’ At Tafasir, Asy Syamilah dan Taisir Al Karimir Rahman, ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, hal. 282, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, 1420 H.)

Tata cara pelaksanaan puasa syawal

1.   Puasanya dikerjakan  selama enam hari.

2.   Lebih baik dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, tetapi  tidak ada masalah   di akhir  selama masih di bulan Syawal.

3.   Lebih baik  dilaksanakan  dengan cara berurutan tetapi tidak ada masalah  kalau mau dikerjakan  tidak berurutan.

4.   Selalu mengutamakan untuk menunaikan qodho’ puasa terlebih dahulu supaya  mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh. Dan Perlu diketahui dan juga mengatakan kalau  puasa Syawal adalah puasa sunnah sedangkan qodho’ Ramadhan adalah wajib. Sudah semestinya ibadah wajib lebih didahulukan dibanding yang   yang sunnah.

 

 

-          Puasa syawal seperti  Sholat sunnah rawatib yang bisa menutupi kekurangan dan menyempurnakan Ibadah Wajib.

Puasa syawal  dapat menyempurnakan segala kekurangan Yang terdapat pada Puasa wajib yaitu puasa ramadhan yang kita telah lakukan selama satu bulan penuh seperti halnya shalat rawatib yang dapat menyempurnakan ibadah sholat wajib.

Amalan Sunnah seperti puasa syawal nantinya dapat menyempurnakan puasa ramadhan yang biasanya sering sekali ada kekurangan di sana sini.. Inilah yang dialami setiap orang dalam puasa ramadhan, pasti ada kekurangan yang mesti disempurnakan dengan amalan sunnah.( Lihat Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 394, Daar Ibnu Katsir, cetakan kelima, 1420 H [Tahqiq: Yasin Muhammad As Sawaas] )

-          Mengerjakan Puasa Syawal  sebagai tanda Diterimanya amalan Puasa Ramadhan

Jika Allah subhanahu wa ta’ala menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjuki pada amalan sholih selanjutnya. Jika Allah menerima amalan puasa Ramadhan, maka Dia akan tunjuki untuk melakukan amalan sholih lainnya, diantaranya puasa enam hari di bulan Syawal .  hal ini dikutip dari perkataan sebagian para salaf,

 “Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.”  (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 8/417, Daar Thoyyibah, cetakan kedua, 1420 H [Tafsir Surat Al Lail])

Ibnu Rajab menjelaskan hal di atas dengan perkataan salaf lainnya,

”Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.”  (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

 Adanya pertanyaan , bagaimana Jika seseorang yang sholatnya hanya rajib di bulan ramadhan ( rajin Shalat Musiman(, tetapi selesainya Ramadhan shalat Lima waktu selalu dilalaikan ? apakah pantas amalan orang tersebut  di bulan ramadhan diterima? !

Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts ’Ilmiyyah wal Ifta’ (komisi fatwa Saudi Arabia) mengatakan,

”Adapun orang yang melakukan puasa Ramadhan dan mengerjakan shalat hanya di bulan Ramadhan saja, maka orang seperti ini berarti telah melecehkan agama Allah. (Sebagian salaf mengatakan), “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, pen) hanya pada bulan Ramadhan saja.” Oleh karena itu, tidak sah puasa seseorang yang tidak melaksanakan shalat di luar bulan Ramadhan. Bahkan orang seperti ini (yang meninggalkan shalat) dinilai kafir dan telah melakukan kufur akbar, walaupun orang ini tidak menentang kewajiban shalat. Orang seperti ini tetap dianggap kafir menurut pendapat ulama yang paling kuat.”  (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan ke-3, Fatawa no. 102, 10/139-141) Hanya Allah yang memberi taufik.

 Demikian ulasan singkat beberapa keistimewaan dari puasa syawal , semoga bermanfaat