Apa Sajakah Prinsip Ekonomi Dalam Islam?

  • 14 April 2022
  • Admin

Apa sajakah  prinsip  ekonomi dalam islam?  prinsip ekonomi secara umum dibagi menjadi tiga bagian. Dan prinsip-prinsip ekonomi  islam yang didasari  atas lima nilai  universal yaitu tauhid (keimanan), ‘ adl (keadilan), nubuwwah (Kenabian),  Khilafah  ( Pemerintah) dan ma'ad ( hasil).  Dari  kelima universal tersebut. Maka dibangunlah  tiga prinsip  derivatif yaitu kepemilikan  multijenis ( multiple ownership),  kebebasan dalam bertindak atau berusaha  ((freedom to act) dan keadilan sosial   ( Social justice).

Secara umum prinsip ekonomi adalah hal-hal yang mencakup berbagai macam hukum dan teori ekonomi. Khususnya yang menjelaskan bagaimana suatu ekonomi memiliki upaya memenuhi permintaan yang tidak terbatas di pasar dengan pasokan sumber daya yang terbatas.

Dalam penerapan prinsip ekonomi  terdapat tiga kegiatan berbeda yaitu produksi,distribusi dan konsumsi. Prinsip ekonomi merupakan pedoman terhadap para pelaku ekonomi dalam tiga  kegiatan

hubungan dari ketiga prinsip dasar atau prinsip ekonomi adalah serangkaian proses dari menghasilkan barang (produksi), pemasaran (distribusi), dan memakai barang tersebut (konsumsi). Meskipun kegiatan ekonomi saat ini sudah mengalami banyak perkembangan, tetapi tetap saja perlunya melibatkan ketiga prinsip dasar produksi, distribusi dan  konsumsi.

Sedangkan tujuan manusia dalam melakukan kegiatan perekonomian adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup dan bertahan hidup.

Manfaat prinsip ekonomi.

Manfaat prinsip ekonomi adalah memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk manfaat lain dari prinsip ekonomi adalah meminimalisir resiko kerugian atau kerusakan. Dan mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan dan juga bisa mencapai hasil kerja yang terjamin kualitasnya untuk memenuhi tingkat kepuasan pelaku ekonomi.

Pada tahun 1990 –an muncul sebuah konsep ekonomi islam yang dimana konsep ini sangat cepat  berkembang yang membuat konsep ekonomi islam menjadi populer di ruang lingkup tertentu. Secara keseluruhan kegiatan didalamnya hampir sama,  yang membuat beda di dalam konsep ekonomi islam adalah nilai-nilai islam menjadi landasan dan ppedoman  dalam setiap aktivisatnya.

Dalam penerapan ekonomi konvensional  dianggap kurang mampu untuk mensejahterakan masyarakat. Malahan membuat ketimpangan sosial semakin terlihat jelas dan nyata,  yang terjadi  dalam penerapan ekonomi konvensional, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Maka dari itu munculnya ekonomi islam  diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang ada.

Ekonomi islam para ahli mendefinisikan  menjadi suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang memiliki sifat yang religius pada dirinya.di dalam ilmu ini juga mempelajari manusia dengan secara aktual dan empirikal, di dalam tiga sektor ekonomi  seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu produksi ,distribusi dan konsumsi yang dimana menurut alquran dan sunnah untuk mencapai sebuah kebahagiaan dunia serta di akhirat.

Aktivitas ekonomi islam juga terdapat perjanjian,  dan di dalam perjanjian itu adalah pengikat antar individu supaya terjamin hak dan kewajiban masing-masing. Disaat pengaturan perjanjian  dengan waktu yang lumayan cukup lama dan juga diwajibkan untuk membuat pernyataan, pernyataan ini yang disebut dengan akad.  Di dalam ekonomi islam ada beberapa hukum yang menjadi landasan pemikiran dan juga konsep ekonomi ini.  Adapun beberapa dasar hukum islam tersebut merupakan Al Quran dan hadist. 

Dalam alquran dan juga hadits telah banyak membahas bagaimana produsen dan konsumen yang harus berperilaku, tetapi tetapi hanya sedikit sistem ekonomi.  Ekonomi syariah menekankan empat sifat yang ada  yaitu  kesatuan, keseimbangan, kebebasan, tanggung jawab.

Alquran  selalu mendukung umat islam dalam menguasai dan memanfaatkan sektor kegiatan ekonomi dalam skala yang besar  contohnya seperti Jasa, Perdagangan, Industri, peternakan, jasa keuangan, dan juga lain sebagainya yang digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.

Di dalam menegakkan kedaulatan masyarakat dengan jalur ekonomi, politik dan kebudayaan.  Dan juga tidak akan pentingnya penguatan institusi keluarga dengan cara menanamkan nilai islam. namun dari diri sendiri juga diperlukan kesadaran untuk merubah nasib. Dengan usaha yang maksimal dan juga berdoa  sebanyak-banyaknya dan selalu berfikir positif. Karena Allah Subhanahu wata’ala pastinya akan merubah nasib bila sudah melakukan usaha terlebih dahulu.