Apakah Ada Dalil 4 Bulanan Dan 7 Bulanan Kehamilan Dalam Islam

  • 20 March 2021
  • Admin

Apakah ada dalil 4 bulanan dan 7 bulanan kehamilan dalam islam?. Kita sudah tidak asing dengan  tradisi selamatan empat bulan an dan juga tujuh bulanan  kehamilan yang sudah turun temurun dilaksanakan orang jawa.  Dan saat menyelenggarakan  tradisi ini  dari pihak keluarga wanita yang hamil mempersiapkan kupat(ketupat) dan juga lepet .

Selain mempersiapkan kupat dan lepet   mereka akan mendoakan  bayi yang berada di dalam kandungan dengan membaca surah –surah  Al Quran  yang sudah di tentukan. Sperti surah Yusuf,

Maryam,Luqman,Arrahman,Alwaqiah,Al Mulk, Muhammad, Al Muzammil dan juga yasin.
Tasyakuran  pengajian 4 bulanan dan juga 7 bulanan  ini tidak ada dalilnya , ibadah yang di jelaskan diatas adalah tradisi turun temurun dari nenek moyang bangsa Indonesia yang dulunya Negara Indonesia ini  masih mayoritas beragama hindu. Dan tradisi ini tidak pernah ada contohnya dari Rasulullah dan juga para sahabat.  Dan bagi kita seorang yang beragama muslim di haruskan untuk meninggalak an dan tidak menjalankan semua perkara yang baru yang tidak ada  tuntutan dari Rasulullah  dan juga para sahabat beliau. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Barang Siapa yang mengada –ada ( memperbuat sesuatu yang baru) di dalam urusan kami ini ( agama) sesuatu yang Bukan bersumber padanya ( tidak disyari’atkan ), maka ia tertolak.”( HR.Al – Bukhari).

Ada juga hadist lain yang berbunyi:
“Sesungguhnya penciptaan salah seorang di antara kalian di himpun di dalam perut ibunya salam empat puluh hari berupa mani, kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu sama, kemudian menjadi segumpal daging  juga dalam waktu yang sama. Setelah itu malaikat diurus untuk meniupkan roh ke dalamnya dan di perintahkan untuk mencatat empat perkara: mencatat rezekinya, ajalnya, perbuatannya, dan celaka ataukah bahagia. ( HR.Bukhari dan Muslim).

Hadist –hadist diatas  tidak ada anjuran untuk melakukan tasyakuran  kehamilan 4 dan 7 bulanan. Namun  hadist  itu  menjelaskan proses penciptaan janin diperut  seorang ibu , penulisan takdir dan lain sebagainya.

Sebagai hamba allah yang paling sempurna kita di wajibkan untuk selalu  merasa bersyukur akan nikmat yang diberikan.  Bersyukur dengan mngcapkan dengan lisan, hati ,ataupun perbuatan. Tetapi dilarang  dengan  membuat tata cara dan waktu –waktu yang di tentukan sendiri yang dimana perkara tersebut Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam  dan juga tidak  pernah di kerjakan oleh para sahabatnya.