Apakah Boleh Puasa nisfu Sya’ban tanpa sahur? Pertanyaan seperti ini sangat sering di pertanyakan di kalangan masyarakat yang masih awam dengan ilmu agama. Dipikiran Mereka takut kalau puasa tanpa sahur itu tidak sah.
Untuk puasa tetap sah jika tidak melaksanakan sahur, alasannya karena sahur bukanlah syarat sahnya puasa. Makan sahur hanyalah Mustahab (dianjurkan atau sunnah) . karena Nabi Shallallahu alaihi wasallam Bersabda , “Makan sahurlah karena di dalam makan sahur terdapat keberkahan”. (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095)
Jadi kalau sudah melakukan niat di malam harinya . dan kalian kelewatan untuk makan sahur yang disebabkan ketiduran, maka kalian masih diperbolehkan untuk melakukan puasa sampai waktu magrib. Syaratnya harus sudah niat pada malam harinya.
Sekarang kita akan bahas tentang malam nisfu sya’ban ( Malam 15 Sya’ban) adalah malam yang mulia yang dipercaya oleh sebagian kalangan . sampai mereka membuat amalan-amalan khusus di malam tersebut.
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh akan kebaikan . bulan ini memiliki keistimewaan yaitu waktu dinaikkan amalan.
Untuk hadist bulan sya’ban dari Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam bahwa ia tidak pernah melihat beliau mengerjakan puasa yang lebih semangat selain puasa Sya’ban .lalu Rasul Shallallahu alaihi wasallam Bersabda.
Artinya: “Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Di Setiap pekannya, amalan-amalan seseorang akan diangkat juga pada waktu hari Senin dan kamis. Dalilnya disebutkan dalam hadits:
Artinya: “Amalan manusia dihadapkan pada setiap pekannya dua kali yaitu pada hari Senin dan hari Kamis. Setiap hamba yang beriman akan diampuni kecuali hamba yang punya permusuhan dengan sesama. Lalu dikatakan, ‘Tinggalkan mereka sampai keduanya berdamai’.” (HR. Muslim no. 2565)
Amalan Dimalam Nisfu Sya’ban
Ibnu Taimiyah ketika ditanya mengenai shalat Nisfu Sya’ban, beliau rahimahullah menjawab, “Jika seseorang shalat pada malam nisfu sya’ban sendiri atau di jama’ah yang khusus sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian salaf, maka itu suatu hal yang baik. Adapun jika dilakukan dengan kumpul-kumpul di masjid untuk melakukan shalat dengan bilangan tertentu, seperti berkumpul dengan mengerjakan shalat 1000 raka’at, dengan membaca surat Al Ikhlas terus menerus sebanyak 1000 kali, ini jelas suatu perkara bid’ah, yang sama sekali tidak dianjurkan oleh para ulama.” (Majmu’ Al-Fatawa, 23: 131)
Ibnu Taimiyah juga mengatakan, “Adapun tentang keutamaan malam nisfu Sya’ban terdapat beberapa hadits dan atsar, juga ada nukilan dari beberapa ulama salaf bahwa mereka melaksanakan shalat pada malam tersebut. Jika seseorang melakukan shalat seorang diri ketika itu, maka ini telah ada contohnya di masa lalu dari beberapa ulama salaf. Inilah dijadikan sebagai pendukung sehingga tidak perlu diingkari.” (Majmu’ Al-Fatawa, 23: 132)
Untuk melakukan amalan nisfu sya’ban dan ingin meraih banyak kebaikan. Maka perbanyaklah amalan puasa Sya’ban. . ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
Artinya : “Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)