Apakah Mukbang halal dalam islam?

  • 19 November 2021
  • Admin

Apakah Mukbang halal dalam islam? Tren mukbang akhir akhir ini menjadi meningkat. Banyak orang orang yang melakukan mukbang demi menciptakan sebuah konten untuk memperoleh penghasilan dari sosial media. Awal mula mukbang yang booming lahir di korea dan ketika booming membuat banyak orang ikut melakukannya. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan mukbang?

Mukbang berasal dari kata “meokda” (makan) dan “bangsong” yang artinya broadcast atau siaran. Mukbang adalah siaran langsung seseorang yang menyantap makanan dan biasanya dihidangkan dalam jumlah banyak. 

Fenomena kemunculan mukbang ini di Korea sekitar tahun 2010. Awalnya mukbang dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki teman untuk makan dan kemudian ia mencari teman makan di online. Namun fenomena ini justru diikuti banyak orang hingga menjadi tren.

Mukbang di indonesia menjadi tren sekitar tahun 2018 dan semakin banyak digemari sehingga kerap kali bermunulan di sosial media youtube, intagram dan lain sebagainya. Orang yang melakukan mukbang tersebut biasanya disebuat dengan broadcast jokey atau disingkat BJ.

Untuk menarik perhatian para viewers, BJ tidak segan segan untuk membuat challenge untuk dirinya sendiri, biasanya mereka akan makan dengan cara yang berbeda seperti makan dalam porsi yang banyak, makan makanan pedas, hingga makan makanan yang berkalori tinggi, makanan makanan yang mereka suguhkan tentu harus mereka habiskan. Tidak jarang banyak yang terkadang menangis karena kepedasan dan bahkan ada pula yang terkadang tidak dapat berjalan dikarenakan terlalu kekenyangan. Lalu, bagaimana sih Islam memandang mukbang?

Dalam Islam, perkara mukbang tidak hanya sebatas halal dan haram saja melainkan juga akan mencangkup adab. Oleh karena itu, ketika makan sebaiknya memperhatikan adab dalam makan, sebab makan tidak hanya sekedar menghilangkan lapar atau memanjakan lidah saja, melainkan juga untuk menjaga kesehatan sehingga mampu menjadi hamba Allah yang dapat menjalankan kewajibannya.

Adab Makan yang Sering Dilupakan Saat Mukbang
Memang tidak ada larangan khusus untuk melakukan mukbang. Namun mukbang seringkali bertentangan dengan adab makan dalam Islam, beberapa diantaranya:

Lupa berdoa
Tidak jarang, banyajk BJ yang terkadang kerap lupa untuk berdoa setiap kali mereka akan makan sebab mereka terlalu fokus dengan konten yang mereka buat, yang padahal berdoa adalah suatu hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan sebelum makan.

Berdoa sebelum dan sesudah makan selain dapat mendatangkan keberkahan, juga merupakan wujud rasa syukur atas rezeki yang telah Allah berikan.

Makan berlebihan
Saat mukbang, BJ seringkali ditantang untuk makan dengan jumlah besar dan harus dihabiskan sendirian. Padahal Allah Swt berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan (QS al-A’raf: 31)

Berlebih-lebihan dalam ayat ini bermakna jangan makan hingga melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh, dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Rasulullah Saw bersabda

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernapas” (HR Tirmidzi)

Menzalimi diri sendiri
Setiap anggota tubuh memiliki hak untuk dijaga. Makan makanan yang terlalu pedas secara berlebihan sama saja menzalimi diri sendiri. Allah Swt pun berfirman

وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan (QS al-Baqoroh:195)

Makan dengan tangan kiri
Tidak jarang, banyak BJ yang terkadang tidak sadar makan menggunakan tangan kiri yang meskipun hanya untuk memakan makanan tambahan seperti seperti makan kerupuk, buah ataupun sedang minum. Sementara dalam Islam, kita dianjurkan untuk makan menggunakan tangan kanan.

Menyiksa hewan
Salah satu tren mukbang yang populer di kore adalah memakan hewan yang berada dalam kondisi yang hidup terutama seafood. Meskipun makanan laut halal, namun jika dimasak dan dimakan hidup-hidup tentu saja bisa menyakitinya.

Padahal Rasulullah Saw memerintahkan umatnya untuk berbuat baik pada hewan. Jika ingin memakannya, maka hendaklah menyembelihnya dengan cara yang baik, sebagaimana sabdanya:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ، فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ، فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ

Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kalian membunuh (hewan) maka bunuhlah dengan cara yang baik. Apabila kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaklah kalian menajamkan pisaunya dan mengistirahatkan sembelihannya. (HR Muslim, Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Memang tidak ada larangan yang melarang mukbang secara spesifik , asalkan apa yang dilakukan tidak menimbulkan hal hal yang merugikan segala pihak dan adab saat makan tidak dilupakan.