Al-Quran itu kalamullah (firman Allah ‘azza wa jalla), berasal dari sisi-Nya. Al-Quran itu bukallah makhluk yang binasa.” Yang di maksud perkataan Imam Al-Muzani rahimahullah bahwa Allah itu berbicara dengan Al-Quran secara hakikat, dan Al-Quran itu berasal dari sisi Allah.
Dalil yang menunjukkan hal diatas adalah firman Allah , yang artinya
“ Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.” ( QS.Hud: 1)
Dilansir dari uin-alauddin.ac , prof Mardan mengatakan kalau di dalam Al-Quran ada 3 makna dasar hidup yaitu : Rasa, Tahu dan Sadar, serta gerak Dinamis. “ Seseorang dikatakan hidup menurut Al-Quran jika memiliki perasaan dalam hidup .” ujarnya.
Hidup ( Al-Hayatu ) sangat identic dengan yang namanya Malu ( Al-Hayaau). Di dalam hidup bisa kita identikkan dengan rasa malu.” Saat manusia dianggap hidup jika merasa malu untuk melakukan
perbuatan yang bisa merusak agama dan bangsa.
Perbuatan ini harus dicontohkan oleh para pemimpin, contohnya seorang dekan harusnya merasakan malu jika anak buahnya melaksanakan sholat fardhu di masjid sedangkan ia tidak ke masjid padahal tidak sibuk.
Penjelasan gerak dinamis adalah orang yang visioner selalu memberikan gagasan produktif. Allah ta’ala menganggap seseorang itu akan hidup jika ia mampu memberikan manfaat kepada orang yang ada di sekelilingnya.
Dengan demikian kita sebagai manusia harus memaknai hidup sesuai dengan ajaran Al-Quran, semoga hal ini dapat mengangkat derajat kemuliaan di sisi Allah Subhanahuwataala.