Bekerja Profesional dan Cerdas Menurut Islam

  • 25 August 2021
  • Admin

Bekerja Profesional dan Cerdas Menurut Islam, Islam menempatkan bekerja sebagai bentuk mencari rezeki dari Allah dalam memenuhi dan menutupi segala keperluan dan kebutuhan hidup. Bekerja dengan cara yang halal thayiban termasuk ke dalam jihad di jalan Allah yang nilainya sejajar dengan melaksanakan rukun Islam.

Bekerja yang baik, wajib di dalam Islam. Para Rasul dan para nabi serta sahabat merupakan sosok para professional yang memiliki keahlian dalam pekerja keras. Mereka selalu menganjurkan orang lain untuk mengerjakan hal yang sama yang dimana bekerja dengan jalan yang diizinkan dalam islam dan menghindari pekerjaan yang diharamkan di dalam ajaran Islam karena percayalah bahwa apa yang kamu kerjakan Allah Maha Mengetahui.

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ

Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” At Taubah ayat 105

Melengkapi bekerja keras dan profesional adalah praktek bersikap dan berperilaku mencontoh Rasulullah yaitu bersifat siddiq, fathonah, amanah dan tabligh agar kita diberikan keselamatan dunia dan akhirat. Sifat siddiq adalah dapat dipercaya dan jujur. Sifat fathonah adalah harus pintar. Sifat amanah adalah melaksanakan tugas yang dibebankan dan tabligh adalah mampu melakukan komunikasi yang baik.

Seperti yang diketahui bahwa dalam ajaran Islam kita selalu diajarkan akan suatu hal yang baik, yang tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bekerja dengan cerdas tidak hanya mementingkan kebutuhan duniawi saja melainkan juga menyiapkan bekal pahala untuk untuk akhirat. Melakukan pekerjaan yang didasari dengan sesuatu yang baik seperti halal, jujur, dipercaya dan mampu berkomunikasi dengan baik maka secara tidak langsung kita telah mengamalkan prilaku yang baik  yang kelak akan dibayar di akhirat.

 “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza Wajalla (H.R. Ahmad).

Dari kutipan tersebut kita diajarkan untuk selalu berusaha dalam bekerja di jalan Allah untuk untuk memenuhi kebutuhan para keluarga.