Cara Mencapai Kebahagiaan Hidup dalam Islam

  • 03 December 2021
  • Admin

Cara Mencapai Kebahagiaan Hidup dalam Islam, Hidup tidak akan selamanya berjalan mulus. Pasti akan ada rintangan dan cobaan yang akan dihadapi selama perjalanan. Hal tersebut juga berlaku untuk mencapai sebuah kebahagiaan baik dalam lingkungan keluarga, maupun lingkungan sekitar.

Hidup di dunia merupakan perjalanan bagi Muslim menuju jannah, tempat yang akhirnya kita akan bahagia. Namun, bukan berarti kita tidak bisa bahagia dalam menjalani kehidupan di dunia. Kebahagiaan adalah perasaan puas dalam situasi tertentu, bahkan yang buruk. 

Mencapai Kebahagiaan Hidup dalam Islam
Mengingat semua hal yang tidak mungkin akan sama dengan apa yang kita inginkan, membuat kebahagiaan merupakan hal yang tidak mudah untuk dicapai. Akan ada berbagai hal yang akan menjadi sebuah ujian dalam mencapai suatu kebahagiaan, namun meskipun demikian selama ada usaha pasti akan ada jalannya. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa anda renungkan untuk mencapai kebahagiaan hidup dalam islam

1. Kenali Tuhanmu
Semua makhluk yang hidup di alam semesta merupakan ciptaan Allah. Dengan meningkatkan pengetahuan dan kedekatan diri dengan Allah melalui sebuah Ibadah, seorang Muslim dapat mulai memiliki hubungan yang lebih baik dengan-Nya. Pada akhirnya ini membantu seseorang menerima situasi apapun.

Dengan sering mengingat-Nya, melalui dzikir, kesulitan dan masalah dapat menjadi jauh dan memungkinkan anda untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda.

Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi:

 الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

Allażīna āmanụ wa taṭma`innu qulụbuhum biżikrillāh, alā biżikrillāhi taṭma`innul-qulụb.

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

2. Berdoa
Berdoa adalah suatu cara yang digunakan manusia untuk memohon, meminta dan menyampaikan suatu hal yang ingin disampaikan dan didengar oleh Allah SWT. Orang yang kerap kali berdoa merupakan orang yang yakin bahwa hanya Allah yang Maha diatas Segalanya.

Jika kita menginginkan sesuatu, berdoa adalah cara terbaik. Ketika saudara ingin merasa bahagia, terbebas dari kesulitan dan mengalami kepuasan dalam hidup, jangan berpaling dari Allah. Sebab, semua yang saudara dapatkan itu berkat Allah, baik sesuatu kecil maupun besar, Allah yang dapat mewujudkannya.

3. Berbuat kebaikan
Berbuat kebaikan adalah suatu perilaku atau perbuatan yang dianjurkan oleh Allah SWT. Berbuat kebaikan akan menuntun kita untuk memiliki iman yang lebih kuat. Berbuat kebaikan juga menjadi suatu hal yang dapat meringankan kesulitan yang sedang kita hadapi.

Ada banyak hal yang termasuk dengan perbuatan baik salah satunya seperti puasa, sholat, dan membaca Alquran guna meningkatkan amalan saudara. Suadara juga bisa berdiskusi bersama keluarga untuk meluangkan waktu dalam membantu orang orang yang membutuhkan bantuan saudara di luar sana.

Dikisahkan oleh Umar bin Al-Khattab, dia mendengar Rasulullah SAW berkata: “Pahala perbuatan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan yang diinginkannya. Jadi siapa pun yang hijrahnya untuk keuntungan duniawi atau untuk dinikahi wanita, maka hijrahnya kepada apa yang ia tuju,” (Sahih al-Bukhari).

4. Cari pengampunan
Sebuah kesedihan dan penyesalan terkadang berasal dari masa lalu. Kita semua pasti pernah mengalami masa lalu yang membuat kita merasa menyesal dan terus menghantui kita hingga saat ini. Pertama, kita harus berusaha untuk tidak mengingat kejadian itu lagi. Sebaliknya, kita harus menghabiskan waktu kita dengan berdoa dan meminta pengampunan dari Allah. Pengampunan dari Allah adalah cara untuk memperbaiki dosa dan kesalahan masa lalu, bukan menyiksa diri sendiri yang dilakukan sejak awal.

Diriwayatkan Abdullah ibn Umar, kami menghitung Rasulullah SAW akan mengatakan seratus kali selama pertemuan: “Tuhanku, maafkan aku dan maafkan aku; Engkau adalah Yang Maha Pengampun dan Pemaaf,” (Sunan Abi Dawud 1516).