Cara mendiagnosa penyakit Ujub dan Takabur. Berhati hatilah kita sebagai manusia yang diberikan kelebihan oleh allah subhanahu wa ta'ala yang dimana tanpa seizin nya tidak mungkin kita akan memiliki kelebihan itu, seperti harta yang berlimpah, tubuh yang sehat dan juga ilmu yang baik. Disaat kita mendapatkan kelebihan tersebut, syaitan mulai merasuki diri kita untuk menggoda kita, disinilah ujian bagi seseorang yang memiliki kelebihan. disaat seperti ini sudah jelas kita akan diuji , jika kita lalai dengan allah Subhanahu wata’ala maka kita akan terkena penyakit hati yaitu Ujub dan Takabur.
Al-Jurjani mengatakan Ujub adalah anggapan seseorang terhadap ketinggian dirinya, padahal ia tidak berhak untuk anggapan itu, jika kita memiliki sifat seperti ini, bersegeralah untuk bertobat dan memohon ampun kepada Allah subhanahu wata’ala sebelum kita mendapatkan murkanya .
Dari abu hurairah ia berkata:
Artinya : “Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 592, shahih secara mauquf).
Hati-hati pula dengan sifat ujub, yaitu takjub pada diri sendiri. Dalam hadits yang ma’ruf disebutkan,
Artinya : “Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak kepada kejelekan), dan ujub (takjub pada diri sendiri).” (HR. Abdur Rozaq 11: 304. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shahihul Jaami’ 3039).
Contohlah sahabata abu Bakr , ia berdoa ketika seseorang memujinya.
Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun, wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun.
Artinya: [Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As Suyuthi, 25: 145, Asy Syamilah)
Sikat abu Bakr diatas bahwasanya ia menunjukkan kalau ia tidak merasa dirinya lebih baik dari pujian tersebut . oleh karena itu sifat dari abu bakr ini adalah contoh yang harus kita ikuti bagi seluruh umat muslim.
Di balik sifat ujub , pastinya akan dibarengi dengan sifat takabur, takabur itu sama dengan sombong yang artinya selalu membanggakan diri sendiri . seseorang yang memiliki sikap takabur pastinya ia selalu melihat dirinya lebih besar dari yang lain dan selalu memandang dirinya sangatlah sempurna.
Ujub dengan takabur itu perbedaanya sangatlah sedikit sekali , kalau kita memiliki sifat ujub pastinya akan memiliki sifat yang sombong , dan begitupun sebaliknya. Untuk perbedaan ujub dan takabur(sombong ) berikut penjelasannya.
Sifat ujub kita tidak memerlukan orang lain tetapi sifat sombong kita membutuhkan orang lain atau seseorang untuk membandingkan.
Adapun beberapa hadist dan ayat alquran yang menjelaskan perilaku takabur sebagai berikut
Hadist rasulullah Shallallahu alaihi wasallam:
Artinya: “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. [HR. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd]
Allah ta’ala berfirman:
Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (Artinya: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri ( QS Luqman :18)