Dahsyatnya amalan di bulan muharram. ketika kita dipertemukan bulan muharram adalah sebuah nikmat yang tersendiri untuk seorang mukmin.sebab pada bulan ini merupakan ladang beramal bagi seorang mukmin yang bersungguh –sungguh dalam mempersiapkan hari esok. Dengan memulai awal tahun hijriyah ini dengan ketaatan , Supaya pasti ketika melangkah dan menatap masa yang akan datang dengan optimis.
Abu Utsman an-Nahdi mengatakan: “Adalah para salaf mengagungkan tiga waktu dari sepuluh hari yang utama: Sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dan sepuluh hari pertama bulan Muharram”. (Lathoiful Ma’arif hal.80)
Adapun Amalan sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram:
PERTAMA: PUASA
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Puasa yang paling afdhol setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah al-Muharram (HR.Muslim: 1982)
Hadits ini begitu jelas sekali kalau puasa sunnah yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan muharram. yang dimaksud dari puasa disini adalah puasa secara mutlak. Memperbanyak melakukan puasa pada bulan ini, yang lebih utama di hari Asyura (10 Muharram ) .
Imam Nawawi –rahimahullah– menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 55)
Kaum muslimin di sarankan untuk memperbanyak puasa pada bulan muharram. kalau tidak mampu, berpuasalah sesuai dengan kemampuannya.tetapi yang lebih tepat adalah tidak melaksanakan puasa muharram sebulan penuh. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata,
Aku tidak pernah melihat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Aku tidak pernah melihat beliau banyak puasa dalam sebulan selain pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim no. 1156).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ini adalah puasa yang paling afdhol bagi orang yang hanya berpuasa pada bulan ini saja, sedangkan bagi yang terbiasa berpuasa terus pada bulan lainnya yang afdhol adalah puasa Daud”. ( Kitab as-Siyam Min Syarhil U’mdah, Ibnu Taimiyyah 2/548)
KEDUA: Memperbanyak Malan Shalih
Sebagaimana perbuatan dosa pada bulan ini akan dibalas dengan dosa yang besar maka begitu pula perbuatan baik. Bagi yang beramal shalih pada bulan ini ia akan menghasilkan pahala yang besar sebagai kasih sayang dan kemurahan Allah kepada para hambanya (Ketahuilah, bahwa seluruh hadits-hadits yang menerangkan keutamaan beramal amalan tertentu selain puasa pada bulan Muharram adalah hadits yang dusta dan dibuat-buat belaka!!. (al-Mauidzah al-Hasanah Bima Yuhtubu Fi Syuhur as-Sanah, Shidiq Hasan Khon hal.180, Bida’ Wa Akhtho hal.226).
Ini adalah keutamaan yang besar, kebaikan yang banyak, tidak bisa dikiaskan. Sesungguhnya Allah adalah pemberi nikmat, pemberi keutamaan sesuai kehendaknya dan kepada siapa saja yang dikehendaki. Tidak ada yang dapat menentang hukumnya dan tidak ada yang yang dapat menolak keutamaanNya.( at-Tamhid, Ibnu Abdil Barr 19/26, Fathul Bari, Ibnu Hajar 6/5)
KETIGA : TAUBAT
Taubat adalah kembali kepada Allah dari perkara yang Dia benci secara lahir dan batin menuju kepada perkara yang Dia senangi. Menyesali atas dosa yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga dan bertekad untuk tidak mengulanginya kembali. Taubat adalah tugas seumur hidup. (Lihat hukum-hukum seputar taubat dalam risalah Hady ar-Ruh Ila Ahkam at-Taubah an-Nasuh, Salim bin Ied al-Hilali.)
Maka kewajiban bagi seorang muslim apabila terjatuh dalam dosa dan maksiat untuk segera bertaubat, tidak menunda-nundanya, karena dia tidak tahu kapan kematian akan menjemput. Dan juga perbuatan jelek biasanya akan mendorong untuk mengerjakan perbuatan jelek yang lain. Apabila berbuat maksiat pada hari dan waktu yang penuh keutamaan, maka dosanya akan besar pula, sesuai dengan keutamaan waktu dan tempatnya. Maka bersegeralah bertaubat kepada Allah Subhanahu wata’ala (Lihat Majmu Fatawa 34/180 oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah)