Dalil Tentang Tahlilan di Islam

  • 21 March 2021
  • Admin

Umat muslim pasti sudah mengetahui kalau tahlilan itu tidak ada dalilnya.  Jika orang yang melakukan tahlilan di Tanya  “ Kenapa masih mengerjakan tahlilan ?”   jawaban yang akan kita dapat pastinya seperti ini “ Ini kan sudah tradisi kami dan di dalam alquran dan hadis tidak ada yang melarangnya…”

 Jawaban yang seperti ini  bisa kita simpulkan sama halnya jawaban orang yang musyrik terdahulu ketika mereka mempertahankan kesyirikan yang mereka kerjakan. Dan mereka pun tidak mempunyai argument yang kuat  yang di dasari oleh dalil dari Allah dan Rasul – Nya. Mereka  Cuma bisa berdalih dan mencari alasan saja,

“ Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”, (( QS. Az Zukhruf [43]:22)
Saudaraku para pembaca artikel ini yang allah Rahmat, semua tradisi jika kita lihat hukum asalnya boleh dikerjakan selama tidak bertentangan dengan hukum syariat dan selama tidak ada unsur dalam ibadah d dalamnya.

Contohnya saja, bersikap santun disaat berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita,  hal seperti ini merupakan tradisi yang sangat baik dan tidak melanggar dari syariat. Dalil tentang tahlilan di islam. Tetapi jika di dalam pelaksanaan tradisi  terdapat dzikir atau do’a tertentu pada hari ketiga, ketujuh, atau keempat puluh  setelah kematian,  perihal tradisi yang seperti ini di dalam islam disebut dengan bid’ah karena telah  menjadikan satu ibadah dalam tradisi dan mengkhususkannya di waktu tertentu tanpa didasari dalil .

Bid’ah juga bisa  berada di dalam tradisi (adat) seperti yang dikatakan oleh Asy Syaibi,  “ Perkara Non Ibadah (‘adat’) yang murni tidak ada unsur ibadah, maka itu bukan termsuk dari bid’ah. Tetapi kalau perkara non ibadah  di dalamnya  disatukan atau dijadikan ibadah atau di posisi kan sebagai ibadah, maka bisa  termasuk dalam golongan bid’ah.” ( Al I’ tishom, 1/348)
Di dalam ajaran agama islam  melakukan tahlilan setelah kematian tidak ada tuntunan-nya,  bahkan di kalangan masyarakat  menjadi suatu hal yang wajib sehingga membebani  hamba. Kami memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala. semoga Allah memperbaiki kondisi bangsa ini dengan menjauhkan kita dari berbagai amalan yang tidak ada tuntunan-nya.