Dua Keutamaan Yang dianjurkan Di bulan Muharram

  • 19 July 2022
  • Admin

Dua Keutamaan Yang dianjurkan Di bulan Muharram. Bulan mulia  adalah bulan  Muharram , Dzulqa’dah , Dzulhijjah dan Rajab. Keempat bulan tersebut adalah bulan  Haram(suci)   bulan – bulan ini memiliki banyak keberkahan yang allah berikan kepada hambanya. Disini akan kita bahas dua keutamaan yang dianjurkan di bulan muharram. Bulan muharram merupakan awal bulan di dalam kalender Hijriyah atau Tahun Baru islam.

-          ANJURAN PUASA MUHARRAM

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam mendorong kita melakukan puasa pada bulan Muharram sebagaimana sabdanya,:

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Imam Nawawi –rahimahullah– menjelaskan, “Hadits ini merupakan penegasan bahwa sebaik-baik bulan untuk berpuasa adalah pada bulan Muharram.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 55)

Di antara sahabat yang gemar melakukan puasa pada bulan-bulan haram (termasuk bulan haram adalah Muharram) yaitu ‘Umar, Aisyah dan Abu Thalhah. Bahkan Ibnu ‘Umar dan Al Hasan Al Bashri gemar melakukan puasa pada setiap bulan haram (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 71). Bulan haram adalah bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

-          BERPUASA TIDAK MESTI SEBULAN PENUH

Dari penjelasan diatas pada bulan muharram dianjurkan untuk memperbanyak puasa , kalau tidak mampu. Berpuasalah sesuai dengan kemampuan . tetapi yang lebih tepatnya adalah tidak melaksanakan puasa muharram sebulan penuh. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berpuasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Aku tidak pernah melihat beliau banyak puasa dalam sebulan selain pada bulan Sya’ban.” (HR. Muslim no. 1156)

-          PUASA ASYURA

Dari sekian hari di bulan Muharram, yang lebih afdhol adalah puasa hari ‘Asyura, yaitu pada 10 Muharram. Abu Qatadah Al Anshari berkata,

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.”(HR. Muslim no. 1162).

 

-          KEUTAMAAN PUASA ASYURA

Puasa Asyura sendiri kita sudah tahu keutamaannya. Dari Abu Qatadah Al Anshari, berkata,

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

-          MENYELISIHI YAHUDI DENGAN MENAMBAH PUASA TASU’A ( 9 MUHARRAM)

Dalam rangka menyelisihi  orang yahudi , maka kita diperintahkan untuk berpuasa pada hari sebelumnya yaitu berpuasa di hari kesembilan (tasuá). Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Lantas beliau mengatakan,

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)

-          LARANGAN TASYABBUH DENGAN NON MUSLIM

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwaul Ghalil no. 1269)

Semoga Allah memudahkan kita untuk terus beramal sholih.