Hukum Musik dalam Islam dan Dalilnya

  • 31 March 2021
  • Admin

Hadist dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Bukhari membawakan dalam bab “ Siapa yang menghalalkan khomr dengan namanya”  Diriwayatkan  dari Abu ‘Amir atau Abu Malik Al Asy’ari telah menceritakan kalau saja dia tidak berdusta,  maka ia menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“ Sungguh , Benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat music, Dan beberapa kelompok orang yang singgah di lereng gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata,

‘ Kembalilah kepada kami esok hari, ‘ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.“ ( Diriwayatkan oleh Bukhari secara mu’allaq dengan lafazh jazm/tegas.) jika dikatakan menghalalkan music berarti  musik itu Haram.

Empat Ulama Madzhab mencela Nyanyian  sebagai berikut:

1.       Imam Abu Hanifah. Beliau membenci nyanyian dan menganggap mendengarnya sebagai suatu perbuatan dosa [ lihat Talbis Iblis,282]

2.       Imam Malik bin Anas. Beliau berkata,” Barang siapa membeli budak lalu ternyata budak tersebut adalah seorang biduanita (penyanyi), maka hendaklah dia kembalikan budak tadi karena terdapat ‘aib [ Lihat Talbis,284 ]

3.       Imam Asy Syafi’I . Beliau berkata, “ Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak ku sukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan  nyanyian, maka persaksiannya tertolak.” [ lihat Talbis ,283. ]

4.       Imam Ahmad bin Hambal beliau berkata, “ Tidak ada satu pun dari empat ulama  madzhab yang berselisih pendapat mengenai haramnya alat music.” [ lihat Talbis, 280. ]
Murid dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah  yang bernama Ibnul Qayyim rahimahullah. Mengatakan , “ Sungguh nyanyian dapat memalingkan hati seseorang dari memahami , merenungkan dan mengamalkan isi Al Quran. Perlu diingat  kalau saja Al Quran dan nyanyian selamanya tidaklah mungkin bersatu dalam satu hati karena keduanya itu saling bertolak belakang.