Islam mengajarkan umatnya untuk sedekah kepada orang yang tidak mampu, anak yatim dan juga piatu dan juga amalan yang di perintahkan langsung oleh Allah subhanahu wata’ala .
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “ Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya)di surga seperti ini” , kemudian beliau shallallahu ‘ alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘ alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.”
Berikut 5 Pahala orang yang menyantuni anak yatim:
1. Mendapatkan pahala setara dengan berjihad
Rasulullah menjelaskan kalau di waktu menyantuni anak yatim, itu sama saja seperti dengan bangun di waktu malam dan melakukan puasa di siang hari setelah itu keluar di waktu sore dan pagi dengan tujuan jihad dijalan Allah Subhanahu wa ta’ ala.
2. Mendapatkan perlindungan hari Kiamat
Bagi kalian yang selalu memaklumi kelemahan anak yatim, juga selalu berkata baik dan juga selalu mengasihi anak yatim . maka tdaka akan mendapatkan Azab dari Allah Subhanahu wa ta’ ala dan terhindar dari ancaman hari kiamat.
3. Jaminan masuk surga
Ada hadist yang telah di jelaskan kalau orang yang memberi santunan kepada anak yatim dengan memberi makan,minum dan lain sebagainya . Allah Subhanahu wa ta’ ala memberi jaminan masuk surga. Tetapi untuk orang yang telah pernah melakukan dosa besar dalam islam amalan ini tidak berlaku.
4. Mendapatkan Pahala yang berlipat
Bagi orang yang menyantuni anak yatim, maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di dunia maupun di akhirat.
“ dan jika ada kebijakan sebesar zarrah niscaya Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisiNya pahala yang besar.” (An-Nisaa: 40)
5. Mendapatkan rezeki yang berlimpah
Allah Subhanahu wa ta’ala akan menjamin berlimpahnya rezeki bagi orang yang selalu menyantuni anak yatim:
“ Adapun apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberinya kesenangan, maka dia berkata, Tuhanku telah memuliakanku’. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata, Tuhanku menghinaku’. Sekali-kal tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” [ surat Al-Fajr ayat 15-17].