Jangan Melakukan Hal Ini Agar Bisnis Anda Berkah, Dalam ajaran Islam, menjalankan sebuah bisnis merupakan suatu hal yang diperbolehkan, akan tetapi bisnis yang dijalankan harus sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam ajaran Islam agar selain dapat memperoleh keuntungan, keberkahan juga senantiasa diberikan oleh Allah SWT. Agar bisnis yang anda jalankan menjadi berkah dan dapat memberikan kesuksesan di dunia dan akhirat. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Anda hindari agar bisnis menjadi berkah:
1. Jangan Menyalahgunakan Hak
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan hak orang lain, termasuk dalam praktek jual beli. Islam melarang adanya penyalahgunaan hak dalam bisnis karena hal tersebut bisa menyebabkan orang lain mengalami kerugian.
Ada banyak penyalahgunaan yang mungkin dilakukan. Misalnya penyalahgunaan hak atasan atau kepemilikan dengan tidak memperhatikan etika atau aturan yang berlaku.
2. Jangan Melakukan Bisnis Yang Tidak Jelas
Kejelasan dari sebuah bisnis yang anda jalankan harus dipertimbangkan. Hal ini tertulis di dalam Al-Qur’an:
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”
(Q.S. Al-Baqarah: 188)
3. Jangan Melakukan Pemaksaan Dalam Bisnis
Dalam menjalankan sebuah bisnis sebaiknya tidak mengandung unsur pemaksaan di dalamnya. Pada dasarnya pemaksaan adalah bentuk dari kedzaliman yang dilarang dalam berbagai kondisi, termasuk dalam bisnis.
4. Jangan Melakukan Bisnis Yang Mengandung Unsur Riba
Dalam Islam, menjalankan bisnis yang mengandung unsur Riba tidaklah dianjurkan untuk diterapkan di dalam bisnis seperti apa yang diungkapkan dalam Al Quran
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”
(Q.S. Al-Baqarah: 275)