Makanan Bergizi Menurut Integrasi Islam Dan Ilmu Kesehatan

  • 20 August 2022
  • Admin

Makanan Bergizi menurut Integrasi islam dan ilmu kesehatan. Ilmu kesehatan mempunyai hubungan erat dengan Islam. tetapi, masih banyak tenaga kesehatan atau tokoh-tokoh  agama yang memisahkan antara Ilmu kesehatan dan Islam. Fakta ini, menjadikan adanya kesenjangan antara Islam dengan ilmu kesehatan

Dalam integrasi islam dan ilmu kesehatan memang saling sama-sama menguatkan contohnya, rumah sakit yang di bangun oleh organisasi kemasyarakatan islam dan pasien yang bisa sembuh  dan perlu mengetahui apa faktor yang membuat sembuh  seperti  tindakan medis atau mengaji dan berdoa.  Pada ilmu kesehatan salah satu sumber untuk keberlangsungan hidup manusia adalah makanan. Makanan adalah sebuah sumber energy, dan makanan pun bisa menjadi rantai penyebaran penyakit. Maka diperlukan higienis dan sanitasi supaya kalian bisa terlindung dari penyakit  yang disebabkan oleh makanan yang kotor dan tidak sehat.

Pengertian Makanan Dan Gizi Dalam Al-Quran

Di dalam bahasa al-quran Tha’am atau makanan adalah semua hal yang bisa dimakan atau dicicipi. Maka dari itu minuman juga bisa memiliki arti sebagai tha’am . di dalam bahasa Indonesia Makna disebut juga semua hal yang bisa dimakan. Tetapi Gizi adalah turunan dari ilmu kesehatan, gizi adalah zat yang ada pada makanan yang diperlukan untuk kehidupan manusia. Di dalam bahasa arab Gizi  adalah “ghidza” adalah apa yang ada di dalam makanan atau minuman dan bisa dikatakan sebagai gizi.

Makanan Bergizi diungkapkan di dalam Firman Allah Subhanahu wata’ala:

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu". (Q.S. Al Baqarah: 168)

"Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya" (Q.S An Nahl: 114)

Sebutan makanan yang bergizi tidak disebutkan secara langsung tetapi dengan  disebutkan kalau manusia harus memakan makanan yang halal dan baik. Ayat diatas memberikan isyarat kepada manusia untuk memakan makanan halal dengan sebutan halalan thayyiban.

Halal memiliki arti semua sesuatu yang dibolehkan dan tidak terikat. Untuk thayyib memiliki arti baik , lezat, sehat,   dalam pengertian thayyib maknanya sama dengan gizi yaitu zat yang baik untuk tubuh manusia. Adapun beberapa zat gizi yang baik dan sehat  misalnya karbohidrat,lemak, protein, vitamin , dan lain-lain yang dapat menjaga kesehatan tubuh.

Al-Asy'ats seorang ilmuwan muslim yang sudah melakukan penelitian terhadap makanan halalan thayyiban pada akhir abad IV (390 H) yang dilaporkan hasilnya dalam buku Al-Hidza Wal Muhtady, kalau  jenis makanan itu ada yang membesarkan tubuh jasmani dan ada yang menumbuhkan kecerdasan, seperti halnya dalam ilmu gizi karbohidrat menumbuhkan fisik, sedangkan protein akan menumbuhkan kecerdasan .

Maka dari itu integrasi islam dan ilmu kesehatan begitu sangat berhubungan erat untuk keberlangsungan  kehidupan manusia.  Makanan adalah sumber dari penghasil energi untuk manusia. Makanan bergizi mempunyai fungsi yang baik terhadap tubuh manusia seperti memperlancar proses metabolisme dan membantu pertumbuhan  kecerdasan seseorang. Walaupun makanan bergizi tidak disebutkan di dalam al quran , namun dengan disebutkannya kalau manusia diharuskan  memakan makanan yang halal dan baik. Yang menjadi kan kalau makanan yang halal dan baik merupakan makanan yang bergizi yang baik bagi tubuh manusia. Oleh karena itu selalu memakan makanan yang halal dan baik supaya tubuh selalu sehat .