Memuji wanita lain di depan istri merupakan suatu perbuatan yang tidak diperbolehkan, karena memiliki mudharat yang besar, yang dimana bisa mengganggu keharmonisan di dalam rumah tangga. Apalagi jika seorang suami memuji wanita lain itu yang begitu berlebihan dan juga pujian itu tidak ada pada istri . itu bisa menjadi hal yang sangat fatal.
Jika seorang wanita atau istri mendengar suaminya memuji wanita lain bisa jadi akan terjadi pertengkaran yang dimana seorang istri yang dimana kodrat snya seorang wanita yang sangat sensitif akan cepat emosi dan yang akan ada di benaknya selalu berfikir negatif . ujung ujung nya seorang istri akan secara spontan tanpa berpikir panjang akan mengucapkan kata kata yang tidak seharusnya dikatakan yang dimana kata-kata yang paling dibenci adalah kata “CERAI”.
Jika perceraian itu terjadi maka setan akan berbahagia. karena perceraian itu diperintahkan oleh setan dan tukang sihir , Allah ta’ala Berfirman yang artinya “ Mereka belajar dari keduanya sihir yang bisa memisahkan antara seseorang dengan istrinya. “ ( QS Al- Baqarah : 102).
Dari Jabir berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya
“Sesungguhnya diatas air , kemudian mengutus bala tentaranya , maka yang akan menjadi pasukan yang paling dekat dengan dia adalah yang paling banyak fitnahnya . lalu ada yang datang dan berkata, ‘saya telat berbuat ini dan itu’. Maka iblis berkata , ‘Engkau tidak berbuat apa-apa ‘. Kemudian ada yang datang lagi dan berkata, ‘saya tidak meninggalkan seorang pun kecuali telah aku pisahkan antara dia dengan istrinya’. Maka iblis mendekatkan dia padanya dan mengatakan, ‘engkaulah sebaik-baik pasukanku’. “ ( Muslim , No.2167)
Dari pada kita memuji wanita lain di depan istri yang mempunyai mudharat yang sangat banyak. Alangkah baiknya kita sebagai suami pujilah istri kita karena begitu banyak keuntungan dan juga mendapatkan pahala karena menjalankan sunnah rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Perbuatan saling memuji merupakan salah satu yang dilupakan di dalam hubungan suami istri. Padahal pujian bisa membangkitkan hubungan yang tadinya redup .
Pujian pada istri adalah bagian dari suatu perbuatan yang ma’ruf yang diperintahkan dalam ayat , yang artinya
“ dan Bergaullah dengan mereka (istri –istri kalian) dengan baik” ( QS. An Nisa :19).
“Dan Para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut Cara yang Ma’ruf.” (QS. Al Baqarah: 228).
Pujian pada istri merupakan tanda baiknya seorang suami padanya. Apalagi melihat perjuangan istri dirumah dengan mendidik anak dan mengurus berbagai urusan rumah tangga seperti mencuci. Memasak dan memperhatikan kebutuhan suami.
Dari Aisyah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. Yang artinya
“sebaik-baik kalian adalah yang berbuat baik kepada keluarganya . sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluarga ku” ( HR. Tirmidzi no 3895. Ibnu Majah no 1977. Ad Darimi 2:212, Ibnu Hibban 9:484. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ibnu katsir rahimahullah berkata mengenai surat an nisa’ ayat 19 diatas , “Berkatalah yang baik kepada istri kalian. Perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian istri . berbuat baiklah sebagai engkau suka jika istri kalian bertingkah laku demikian. “ ( Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 3:400)
Adpaun contoh dari nabi bahwasanya beliau memanggill ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, sang istri tercinta dengan panggilan Humaira, yang artinya wahai yang pipinya kemerah- merahan . karena putihnya ‘Aisyah , jadi pipinya biasa nampak kemerah-merahan.