Dari Abu Musa , Beliau Berkata, “ (Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi shallallahu ‘ alaihi wa sallam, Kemudian beliau memberi nama padanya dan beliau mentahnik dengan sebutir kurma.” ( HR.Muslim no.2145)
Dari ‘ Aisyah , beliau berkata,
“ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam didatangkan anak kecil lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.” ( HR.Muslim no 2147)
An Nawawi menyebutkan dua hadist di atas dalam Shahih Muslim pada Bab:
“ Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk di tahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama –nama nabi lainnya.”
Adapun ulama yang menjelaskan tentang urutan makanan yang bisa dijadikan bahan untuk mentahnik bayi: tamr(kurma kering): dan jika tidak ada, bisa memakai Rothb (kurma basah): jika tidak ada juga , maka makanan manis sebagai pilihan terakhir seperti yang menjadi pilihan adalah madu; atau makanan yang tidak disentuh dengan api.
Mendoakan Keberkahan untuk si bayi
Di samping mentahnik , seperti yang di jelaskan diatas maka sebaiknya orang yang memberikan tahnik mendoakan keberkahan untuk si bayi dan yang paling utama yang mentahnik dan yang mendoakan adalah orang yang sholih. Yang di maksud dengan keberkahan adalah dimana tetapnya dan bertambahnya kebaikan .
Untuk do’a keberkahan disini seperti do’a: Allahumma baarik fiih ( Ya Allah, berkahilah dia). Atau boleh pula dengan do’a keberkahan lainnya.