Mengenal Tujuan Hidup dalam Islam yang Paling Utama
Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa manusia diciptakan Allah dari intisari tanah yang dijadikan nuthfah dan disimpan di tempat yang kokoh. Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku, darah beku itu dijadikan mudghah, mudghah dijadikan tulang, tulang dibalut dengan daging yang kemudian dijadikan Allah makhluk lain Al-Quran [23]: 12-16).
Setelah kejadian manusia dalam kandungan mengambil bentuk, ditiupkan Allah ke dalamnya ruh dan dijadikannya pendengaran, penglihatan dan perasaan. Hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa ruh dihembuskan Allah swt ke dalam janin setelah ia mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari darah beku dan 40 hari mudghah. Al Quran (32: 7-9).
Dari kedua hadis di atas sudah jelas bahwa manusia tercipta dari dua unsur yaitu jasmani dan ruhani. Dalam kepercayaan orang muslim bahwa kelahiran dan kehidupan di muka bumi karena karena unsur kemauan sendiri maupun hasil proses evolusi, melainkan kehendak Yang Maha Kuasa.
Adapun tujuan dari penciptaan manusia berdasarkan ajaran islam dan berikut adalah beberapa tujuan dalam penciptaan manusia.
Menurut Achmadi (2005: 61-63), terdapat beberapa tujuan penciptaan manusia yang perlu diketahui:
Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia beribadah kepada Allah swt (QS Az-Zariyat: 56). Makna ibadah dalam Islam adalah tunduk dan patuh sepenuh hati kepada Allah. Pengertian ibadah sangat luas, meliputi segala amal perbuatan yang titik tolaknya ikhlas kepada Allah, tujuannya keridlaan Allah, garis amalnya saleh. Ibadah tidak akan mengurangi prestasi kerja seseorang hamba, tetapi justru akan memperoleh nilai tambah yang sangat bebas artinya, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya, karena segala perbuatannya dilandasi dengan motivasi luhur yang terkait dan terikat dengan Zat Yang Maha Tinggi, Maha Rahman dan Rahim, Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Tujuan kedua, adalah manusia diciptakan sebagai wakil Tuhan di muka bumi (QS Al-Baqarah: 30, Yunus: 14 dan Al-An‟am: 165). Karena Allah Zat yang menguasai dan memelihara alam semesta (Rabbul „alamin) maka tugas utama manusia sebagai wakil Tuhan ialah menata alam sebaik-baiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
Tujuan ketiga, manusia diciptakan untuk membentuk masyarakat manusia yang saling kenal-mengenal, hormat menghormati dan tolong menolong antara satu dengan yang lain (QS al-Hujurat: 13). Kalau tujuan penciptaan yang pertama dan kedua lebih difokuskan pada tanggung jawab individu, maka tujuan penciptaan yang ketiga ini menegaskan perlunya tanggung jawab bersama dalam menciptakan tatanan kehidupan dunia yang damai.