Penting Ini 3 Makna Tahun Baru Islam 1 Muharram. pada penanggalan Masehi terdapat tahun baru yang identik tentang makan-makan, menghidupkan kembang api dan lain sebagainya. Di Dalam islam juga terdapat penanggalan khusus dan ada juga yang namanya tahun baru di yaitu di tanggal 1 muharram hijriyah.
Ibnu Katsir di dalam kitab tafsir Ibnu katsir yang menjelaskan , “Allah Subhanahu wa ta'ala mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada , bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik.”
Keempat bulan haram tersebut diala bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram , dan Rajab.
Di tahun baru islam terdapat makna yang mendalam dan juga spesial bagi seluruh umat muslim berikut 3 makna tahun baru islam.
1. Nabi Muhammad Hijrah
Di tanggal 1 muharram diperingati dengan tujuan untuk pengingat peristiwa penting ketika Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berHijrah dari kota mekkah menuju ke kota madinah dan di kota madinah inilah lahir Agama Islam. Hasil dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam behijrah dalah perkembang dengan begitu pesat ajaran agama islam dan dalam penyebarannya sampai ke kota mekkah dan juga wilayah sekitarnya.
Perlu kita ketahui juga dan sangat penting kita untuk mengetahui penyebab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berhijrah dari mekkah ke madinah. Rasulullah mengambil keputusan untuk berhijrah setelah belia mendapatkan perintah atau Wahyu Dari Allah untuk menyebarkan Ajaran agama islam ke masyarakat.
2. Perjuangan Nabi Muhammad dan para Sahabat
Pada Tahun Baru Islam ini dimaknai sebagai penyemangat dalam berjuang dengan totalitas tanpa mengenal lelah dan putus ada dalam penyebaran agama islam oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat.
Walaupun dengan menghadapi begitu banyak rintangan , rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya tidak pernah menyerah dan juga tidak pesimis. Rasulullah ketika berhijrah Menuju ke madinah beliau meninggalkan tempat kelahirannya, saudara –saudaranya dan juga harta bendanya supaya dapat memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah Subhanahu wata’ala
3. Intropeksi Diri
Pergantian tahun baru islam ini dimaknai juga sebagai momen dalam Muhasabah atau introspeksi diri. Waktu semakin terus berjalan dan berlalu, dengan adanya tahun baru islam ini, umat muslim diharapkan bisa selalu lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan.
Amalan Yang Keliru Dalam Menyambut Awal Tahun HIjriyah
Amalan Puasa awal dan akhir tahun
Sebagian orang ada yang mengkhususkan puasa di akhir bulan Dzulhijah dan awal tahun Hijriyah. Inilah puasa yang dikenal dengan puasa awal dan akhir tahun. Dalil yang digunakan adalah berikut ini.
“Barangsiapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzulhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharram, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta’ala menjadikan kafarat/tertutup dosanya selama 50 tahun.”
Lalu berikut penilaian ulama pakar hadits mengenai riwayat di atas:
· Adz Dzahabi dalam Tartib Al Maudhu'at (181) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan gurunya –Wahb bin Wahb- yang meriwayatkan hadits ini termasuk pemalsu hadits.
· Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) mengatakan bahwa ada dua perawi yang pendusta yang meriwayatkan hadits ini.
· Ibnul Jauzi dalam Maudhu'at (2/566) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan Wahb yang meriwayatkan hadits ini adalah seorang pendusta dan pemalsu hadits.
Kesimpulannya hadits yang menceritakan keutamaan puasa awal dan akhir tahun adalah hadits yang lemah yang tidak bisa dijadikan dalil dalam amalan. Sehingga tidak perlu mengkhususkan puasa pada awal dan akhir tahun karena haditsnya jelas-jelas lemah.