Penyebab Amal Ibadah Tidak Diterima Dalam Islam

  • 01 March 2022
  • Admin

 

Penyebab amal ibadah tidak diterima dalam islam sebagai manusia kita adalah hamba Allah Subhanahu wa ta'ala  yang mana kita pastinya memiliki kewajiban di dalam hidup di dunia ini yaitu  menjalankan ibadah kepada allah subhanahu wa ta'ala.  dalam beribadah jika tidak mengikuti tuntunan dari  Rasulullah   shallallahu ‘ alaihi wasallam maka ibadah tersebut tidak akan diterima. begitu juga  jika ibadah tidak dibarengi dengan tauhid  maka tidak akan diterima  juga.

Ibadah akan diterima jika memenuhi 2 syarat  ini:

1.       Memurnikan ibadah kepada Allah semata (tauhid) dan tidak melakukan kesyirikan.

2.       Mengikuti Tuntunan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Ibadah apapun itu jika tidak memenuhi  syarat diatas  maka ibadah yang yang dilakukan tidak akan diterima.

Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,”Sesungguhnya apabila suatu amalan sudah dilakukan dengan ikhlas, namun tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka amalan tersebut tidak diterima. Dan apabila amalan tersebut sudah sesuai dengan tuntunan Rasulullah, namun tidak ikhlas, maka amalan tersebut juga tidak diterima, sampai amalan tersebut ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Jami'ul Ulum wal Hikam)

Syarat ibadah yang pertama yaitu tauhid. Syaikh Muhammad bin abdul Wahab  berkata

,”Ketahuilah, sesungguhnya ibadah tidaklah disebut ibadah kecuali dengan tauhid (yaitu memurnikan ibadah kepada Allah semata, pen). Sebagaimana shalat tidaklah disebut shalat kecuali dalam keadaan thaharah (baca: bersuci). Apabila syirik masuk dalam ibadah tadi, maka ibadah itu batal. Sebagaimana hadats masuk dalam thaharah.”  (Al Qawa’idul Arba’.)

Syaikh rahimahullah  memberikan contoh yang sangat mudah untuk dipahami yaitu shalat. Shalat tidak akan sah atau diterima jika tidak melakukan thaharah (berwudhu).  Jikalau seseorang tersebut  tidak dalam keadaan berwudhu lalu mengerjakan shalat yang banyak, memanjangkan berdiri, ruku’, dan sujudnya, serta  shalatnya sudah bagus, maka seluruh kaum muslimin sepakat shalatnya tidak sah.dan ia dihukumi telah meninggalkan shalatnya. Karena begitu agungnya syarat shalat ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara kalian apabila dia berhadats sampai dia berwudhu.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Amalan  yang kita kerjakan dengan baik bisa terhapus  jika orang tersebut berbuat syirik yaitu Syirik akbar, walaupun orang tersebut  adalah orang yang sangat rajin melakukan shalat malam. Jika orang itu  melakukan satu syirik akbar saja, maka dia bisa keluar dari agama ini dan seluruh amal-amal kebaikan yang dilakukannya akan otomatis  terhapus. Allah ta’ala  berfirman

”Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al An’am: 88).

“ Apabila dia tidak bertaubat darinya maka diharamkan baginya surga, sebagaimana firman-Nya yang artinya,”Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (Al Maidah: 72)

Contoh syirik akbar adalah melakukan tumbal berupa sembelihan kepala kerbau, setelah itu  dilarung (dilabuhkan) di laut selatan supaya  laut tersebut tidak ngamuk (yang kata pelaku syirik: tumbal tersebut dipersembahkan kepada penguasa laut selatan yaitu jin Nyi Roro Kidul).

Bersikaplah seperti Nabi Ibrahim ‘ alaihis salam  kekasih allah yang memiliki tauhid yang bersih dari perbuatan Syirik, dan beliau masih berdo’a kepada Allah :”Jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim: 35).

Sekelas Nabi Ibrahim yang memiliki tauhid yang sempurna saja masih takut terhadap syirik, tentunya kita yang sangat masih miskin ilmu dan iman yang masih naik turun, alangkah baiknya kita tidak merasa aman darinya.

Ibrahim At Taimi berkata: ”Dan siapakah yang lebih merasa aman tertimpa bala’ (yaitu syirik) setelah Nabi Ibrahim.” Tidaklah seseorang merasa aman dari syirik kecuali dia adalah orang yang paling bodoh tentang syirik. (Fathul Majid)

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukanMu sedang kami mengetahuinya dan kami memohon ampunan kepada-Mu atas sesuatu yang kami tidak mengetahuinya.