Perbedaan Berkah dan Barokah, Dalam kehidupan sehari hari mungkin anda pernah mendengar kata Berkah dan Barokah. Tetapi ada beberapa orang yang beranggapan bahwa keduanya memiliki arti dan makna yang sama, dan ada pula yang memiliki anggapan bahwa kata tersebut memiliki arti yang berbeda.
Menurut dari bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab yang dimana memiliki arti nikmat. Adapun istilah lain dalam bahasa arab yaitu mubarak dan tabaruk. Sementara Berkah atau barokah, dalam Al Quran dan sunnah adalah langgeng kebaikan, kadang pula dapat diartikan dengan bertambahnya kebaikan atau ziyadatul khoir, dan bahkan artinya bisa kedua-duanya.
Berdasarkan pendapat Imam Nawawi, asal makna berkah atau barokah ialah kebaikan yang banyak dan abadi.
Semntara para ulama pun menjelaskan bahwa berkah atau barokah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah secara material dan spiritual, keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, dan sebagainya.
Misalnya ketika seseorang melakukan sebuah amalan atau pekerjaan, maka mereka akan bertambah kebaikannya. Dapat dikatakan bahwa berkah atau barokah merupakan dampak positif dari apa yang telah dikerjakan. Dampak atas izin kuasa Allah SWT.
Dalam kehidupan sehari hari, berkah dan barokah memiliki makna yang sangat luas dan bahkan hal hal yang kecil yang dilakukan atau dikerjakan dengan dampak yang positif selalu berasal dari Allah SWT yang bersifat tidak terbatas. Salah satu seperti barokah dalam makan yaitu kenyang dan memperoleh sebuah energi untuk beraktivitas.
Dalam hal ini, berkah atau barokah bukan hanya perihal cukup dan mencukupi. Tetapi juga termasuk bertambahnya ketaatan kepada Allah SWT dengan segala keadaan yang ada. Apa pun yang sedang dialami, pasti terdapat berkah atau barokah didalamnya. Kita jelas tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, tetapi atas izin dan kuasa Allah SWT semua pasti bisa terjadi. Wallahu 'alam.
Berikut ini adalah tentang barokah/berkah dalam keseharian kita, semoga kita bisa mendapatkannya.
(1) Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub عليه السلام, sakitnya menambah taat nya kepada الله.
(2) Barokah itu tak selalu panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.
(3) Tanah yang barokah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan الله tiada yang menandingi.
(4) Makanan barokah itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.