Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam, Berdasarkan pendapat beberapa ulama bahwa perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah Nabi merupakan seorang yang diberikan Wahyu oleh Allah dengan suatu Syari’at namun tidak diberikan perintah untuk menyampaikannya, akan tetapi mengamalkannya sendiri tanpa ada keharusan untuk menyampaikannya.
Sementara Rasul merupakan seorang yang mendapatkan wahyu dari Allah dengan suatu syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya.
Adapun perbedaan antara Nabi dan Rasul yang dapat dilihat dari beberapa Aspek yaitu
1. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Pengertian
Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata ‘naba’’ yang berarti ‘berita’. Yang artinya Nabi diberi sebiah kabar atau wahyu dari Allah SWT. Seperti dalam firman Allah “Ia bertanya, ‘Siapakah yang memberitahukan hal ini kepadamu?’ Nabi menjawab, ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’.” (QS Al-An-aam: 3).
Nabi juga memberi kabar dari Allah SAW, perintah-Nya, dan wahyu-Nya kepada kaum tertentu atau seluruh umat manusia. Allah SWT berfirman: “Kabarkanlah kepada hamba-hambaku, bahwa sesungguhnya Aku-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hijr: 49).
Adapun Rasul berasal dari kata ‘irsal’ yang berarti ‘mengarahkan’. Maksudnya. Para rasul diarahkan oleh Allah SWT untuk melakukan tugas tertentu. Allah SWT berfirman:
“Kemudian, Kami utus rasul-rasul Kami berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umat, mereka mendustakannya, maka Kami silihgantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain (dalam kebinasaan). Dan Kami jadikan mereka bahan cerita (bagi manusia). Maka kebinasaanlah bagi kaum yang tidak beriman.” (QS Al-Mu’minun: 44).
2. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Tujuan
Perbedaan nabi dan rasul lainnya adalah tujuan diutusnya. Nabi adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk mengokohkan syari’at yang telah ada sebelumnya kepada kaum tertentu. Dan rasul adalah seseorang yang diutus Allah SWT untuk mengajarkan syariat yang baru.
3. Perbedaan Nabi dan Rasul Berdasarkan Status
Perbedaan nabi dan rasul selanjutnya adalah dilihat dari statusnya. Jadi, setiap rasul adalah nabi namun tidak semua nabi adalah rasul. Hal ini ditegaskan oleh Syaikh Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah yang mengatakan: “Semua rasul adalah nabi, namun tidak semua nabi adalah rasul.” (Majmu’ Fatwa 10/209).
Di antara para rasul ini ada yang bergelar Ulul ‘Azmi, yakni gelar bagi para rasul yang memiliki ketabahan yang luar biasa. Nabi dan rasul yang masuk dalam kategori ini adalah: Nabi Nuh A.S, Nabi Ibrahim A.S, Nabi Musa A.S, Nabi Isa A.S, dan Nabi Muhammad SAW.