Perspektif Komunikasi dalam Islam, Dalam ajaran islam, kita diajarkan untuk selalu melakukan hal yang baik, yang tidak merugikan ataupun menyakiti orang lain dan terutama dalam berkomunikasi antara sesama.
Komunikasi Islam adalah mengajak manusia kepada jalan dakwah yang lebih menekankan kepada nilai-nilai agama dan sosial budaya, yakni dengan menggunakan prinsip dan kaedah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits.
Prinsip tersebut bukan hanya sekedar penyampaian pesan dan terjadinya perubahan perilaku komunikan, namun terjalinnya jaringan interaksi sosial yang harmoni dan berasas normatif.
Prinsip inilah yang membedakan konsep komunikasi perspektif Islam dengan komunikasi dalam perspektif Barat yang terkesan lebih bersifat culture bound dan banyak terlepas dari unsur normatif. Prinsip penerapan komunikasi Islam dikemukakan pada ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana di bawah ini
“Seluruh manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula.” (QS. 16:125)
“… dan berkatalah kamu kepada semua manusia dengan cara yang baik” (QS. 2:8)
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan” (QS 61:2-3)
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang-orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shaleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” (QS. 41:33)
Berdasarkan ayat ayat diatas memberikan penegasan tentang esensi dan prinsip komunikasi islam sampai kepada tahap pelaksanaan. Ada 3 unsur yang terlibat di dalam komunikasi yaitu
Ayat-ayat di atas memberikan penegasan tentang esensi dan prinsip komunikasi Islam sampai kepada tahap pelaksanaannya. Ada tiga unsur yang terlibat dalam proses komunikasi yaitu
Komunikator sebagai pemeran utama untuk menyampaikan setiap pesan kepada komunikan. Dalam perspektif Islam, proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan harus disampaikan secara jujur dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah, karena yang demikian dianggap bagian dari ibadah. Maka dalam penerapannya prinsip komunikasi Islam berlangsung antara manusia dengan Tuhannya. Inilah yang menjadi landasan pokok komunikasi Islam.