Hati hatilah dengan kebiasaan kita sehari hari karena hal tersebut dapat mengurangi keberkahan rezeki yang kita dapatkan, dan berikut beberapa hal yang dapat mengurangi keberkahan dari rezeki yang kita dapatkan.
Durhaka pada orang tua
Anak yang membawa rezeki bagi orangtuanya adalah anak saleh yang terus berbakti pada orangtuanya mulai sejak masih hidup sampai meninggalnya. Anak-anak yang dengan sengaja mendurhakai orang tuanya tidak disukai Allah dan disempitkan rezekinya.
Memutuskan tali silaturahmi
Kita diperintahkan untuk menyambung tali silaturahmi dengan sesama. Kalau kita memutuskan tali silaturahmi berarti kita memutuskan rezeki kita. Tahukah anda bahwa rezeki kita juga bisa datang lewat manusia lain.Ibaratnya orang lain bisa menjadi jembatan rezeki kita. Kalau kita memutus jembatan rezeki pasti rezekinya juga terhambat atau berkurang bukan?
Mengatur keuangan tanpa pertimbangan yang matang
Hidup yang baik akan membawa rezeki yang baik pula, tetapi tidak berarti kita tidak boleh memanage hidup dengan baik. Pengelolaan keuangan selalu besar pasak daripada tiang pasti akan membawa kesengsaraan hidup dan kesulitan rezeki.
Bersumpah palsu
Orang yang bersumpah palsu berarti membohongi diri dan orang lain. Pembohong itu adalah perbuatan tercela dan membuat orang lain sengsara akan berpengaruh pada rezeki yang diterimanya. Rezeki yang diperoleh dari hasil bersumpah palsu tersebut membuatnya tidak berkah.
Serakah
Orang yang serakah merasa ingin memiliki semua hal sebagai miliknya, Ia tidak pernah puas dan terus merasa kekurangan. Orang yang serakah adalah orang yang syukurnya kurang.
Suka Bohong
Pembohong akan dijauhi orang dan tidak akan dipercaya oleh siapapun. Allah tidak menyukai orang yang suka berbohong. Jika Allah dan sesama manusia sudah tidak mempercayai kita lagi, bagaimana dengan nasib rezeki kita?
Menghardik peminta-minta
Peminta-minta adalah orang yang dikirim Allah untuk menguji sejauh mana rasa belas kasih kita dan sejauh mana kita bersedia membagi rezeki mereka yang dititipkan Allah dalam harta kita. Meskipun banyak peminta-minta yang sekarang ini menjadikan pengemis sebagai profesi dan menjual kemiskinannya untuk sekedar mencari uang, tapi kita tetap dituntut memperlakukan mereka dengan baik. Jika tidak ingin memberi tidak perlu menghardik mereka.