Tips Meredakan Amarah menurut Islam, Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia telah dibekali dengan perasaan emosi. Ketika seorang manusia merasa sedih, maka mereka akan menangis dan ketika ada sesuatu yang tidak dikehendaki, maka ia bisa merasakan marah dikarenakan emosi yang meningkat.
Emosi merupakan perasaan yang lazim dimiliki oleh setiap manusia. Biasanya manusia mampu merasakan emosi yang dikarenakan oleh suasana dari hati. Suasana seperti senang, gembira, marah dan suasana suasana yang mengundang emosi lainnya.
Namun biasanya emosi identik dengan kemunculan perasaan marah oleh seseorang. Hal tersebut disebabkan emosi yang tidak dapat dikendalikan dengan baik kemarahan yang tidak dapat dikendalikan dapat berdampak buruk bukan hanya terhadap psikis namun juga akan berdampak pada kesehatan fisik.
"Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridloi, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridloi." (HR. Ahmad)
Cara menahan rasa marah menurut ajaran Islam
Islam mengajarkan kita akan beberapa cara untuk meredahkan amarah, dan berikut beberapa cara meredahkan amarah menurut Islam.
1. Membaca doa istiadzah untuk menutup pintu masuk setan.
Emosi yang tidak terkendali menjadi pintu masuk setan ke dalam diri, sehingga ketika seseorang mengalami masalah yang besar, mereka tidak akan berpikir akan suatu dampak yang mungkin dapat merugikan diri sendiri dan orang orang terdekat. Dengan membaca doa istiadzah, maka setan akan menyingkir dan lari sehingga ia tidak mampu lagi mengobarkan bara api amarah di hati kita.
A'uudzu billahi minas syaithanir rajiim
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk"
Doa tersebut berdasarkan dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:
"Sungguh, aku akan mengajari suatu kalimat, yang apabila ia mengucapkannya maka akan hilang apa yang ia dapatkan (marah). Jika ia membaca, 'Auudzubillahi minasy syaitaanir rajiim', niscaya hilanglah apa yang ia dapatkan." (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).
2. Membaca doa ketika marah
Rasulullah mengajarkan umatnya untuk membaca doa ketika marah. Dengan membaca doa akan membuat kita selalu ingat akan kehadiran dari Allah SWT. Setiap orang yang sadar akan kehadiran Allah, maka kemarahan yang tadinya meluap akan menjadi reda. Rasa kesal dan jengkel yang tadinya menguasai hati menjadi sirna, dan pikiran yang tadinya kacau menjadi terkontrol.
Allahummaghfirli dzanbi, wa adzhib ghaizha qalbi, wa ajirni minas syaithani
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan."
3. Menjaga lisan dengan diam
Ketika seseorang berada dalam situasi emosi, satu hal yang paling sulit untuk dijaga adalah perkataan. Maka dari itu, apabila anda sedang marah, maka ada baiknya jika anda diam agar perkataan buruk tidak keluar dari mulut anda yang mungkin saja akan membekas di hati orang yang mendengarnya.
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw bersabda:
"Jika kalian marah, diamlah." (HR. Ahmad)
4. Merubah posisi ketika marah
Ketika sedang emosi atau marah, maka sebaiknya mengambil posisi yang lebih rendah. Ketika marah dengan posisi berdiri, maka duduklah. Dan jika marah dengan posisi duduk, maka berbaringlah. Hal ini sesuai hadits dari Abu Dzar Ra, Rasulullah Saw menasihatkan:
"Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Itulah beberapa cara Islam untuk meredakan amarah agar amarah tidak menjadi sumber masalah yang mungkin akan berdampak panjang.