Titipkan Anak ke Orang Tua, Bagaimana Pandangan Agama? Bagi kalian sepasang suami istri dan sudah memiliki anak , sebisa bukan jangan menitipkan anak – anak kepada orang tua. secara umum orang tua kita jika dititipkan anak tidaka akan pernah keberatan sebab kakek dan nenek sudah dipastikan sangat senang sekali jika cucu-cucunya bersama mereka. Jika dilihat faktanya tidak seperti yang kita pikirkan,apalagi jika anak kita orangnya yang super aktif, dan pastinya anak-anak membutuhkan extra lebih untuk menjaganya. Dalam hal seperti ini kita sebagai orang tua akan mendapatkan dosa menitipkan anak –anak kepada kakek dan nenek.
Pandangan islam jika anak dititipkan ke orang tua
Perlu diketahui menitipkan anak kepada orang tua kita itu merupakan tindakan yang tidak tepat. Karena dalam mengasuh dan menjaga anak , tidak semudah yang kita pikirkan. Karena jika kita menitipkan anak-anak ke orang tua kita itu bisa menjadi kezaliman kepada orang tua .
Apakah pantas kita yang mempunyai anak tetapi orang tua yang kita beri tanggung jawab dalam merawat anak-anak yang dimana membutuhkan kekuatan fisik dan mental yang extra. Dimana orang tua kita sudah berumur.
Coba kita pikirkan orang tua yang sudah berumur (sepuh) semestinya kita yang memperlakukan dengan baik dan lemah lembut. Bukan memberikan beban lagi. Seperti yang disabdakan Allah subhanahu wa ta'ala di dalam firmannya yang artinya:
“Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra’: 23)
Dari ayat diatas sangat jelas kalau orang tua yang sudah berumur diperlukan perlakuan khusus , dalam berkata-kata juga kita harus sangat berhati-hati supaya kita tidak melukai hati dan perasaan mereka.
Perlu diketahui juga kalau orang tua yang sudah berumur fisiknya akan berubah dan juga psikologinya. Yang bisa menyebabkan mereka menjadi sangat sensitif dan juga lebih mudah tersinggung.
Islam mengajarkan kalau tanggung jawab dalam pengasuhan anak dan pendidikan semua itu ada pada orang tua kandung, bukan kakek dan neneknya dan bukan juga guru-guru di sekolah. Nabi Shallallahu ‘ alaihi wa sallam bersabda:
“Kalian semua adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinan kalian. Pemimpin diantara manusia dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dalam rumah tangga serta anak-anak suaminya dan dia akan ditanya tentang mereka. Budak adalah pemimpin bagi harta tuannya dan dia akan ditanya tentangnya. Ketahuilah bahwa kalian adalah pemimpin dan kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist diatas menjelaskan tentang pemimpin yang dimaksud adalah seseorang yang diberi kepercayaan untuk mengurus apa yang ada di bawah kepemimpinannya dan akan mengerjakan sesuatu yang baik untuk yang dipimpinnya.anak –anak secara hakikat merupakan amanah yang allah percayakan kepada setiap orang tua . kalau kita lalai dalam kepercayaan yang allah ta’ ala berikan maka akan ada pertanggungjawabannya di akhirat nanti.
Oleh karena itu begitu penting peran orang tua terhadap pendidikan anak, ada hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Bapak dan ibunyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi.” (HR. Bukhari)
Begitu besar peran orang tua di dalam mengarahkan anak, agar selalu kuat dalam iman dan taqwa allah subhanahu wata’ala. supaya tidak sampai terjadinya anak kita berpindah agama.