Waktu-Waktu Penuh Berkah Khazanah Islam

  • 03 November 2021
  • Admin

Waktu-Waktu Penuh Berkah Khazanah Islam, Istilah pacaran di dalam dunia remaja merupakan hal yang sudah biasa. Pacaran ini biasanya dilakukan untuk tujuan saling mengenal satu sama lainnya. Namun sebagai umat muslim, tentu kita tahu bahwa dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran yang hanya bersifat untuk senang senang yang belum tentu diakhiri dengan sebuah pernikahan. Jika seseorang ingin melangsungkan pernikahan maka dianjurkan melalui ta'aruf atau perkenalan satu sama lain antara kedua bela pihak baik wanita maupun laki laki.

sebelum memutuskan untuk melakukan ta’aruf ada baiknya jika anda mengetaui terlebih dahulu terkait proses dan cara ta’aruf yang benar menurut Islam.

1. Bukan dekati si cewek, tapi datangi orang tuanya langsung
Di dalam istilah pacaran remaja, biasanya pihak laki atau cowok akan melakukan proses pendekatan kepada calon yang dia sukai langsung, namun dalam ta’aruf ini berbeda yang dimana jika seorang laki laki tertarik atau ingin menikahi seorang perempuan maka sebagai perempuan yang melakukan ta’aruf sebaiknya langsung meminta kepada pihak laki laki untuk bertemu langsung dengan orang tua atau wali. Jangan biarkan dia mendekatimu langsung karena hal tersebut mungkin saja dia tidak ingin melakukan hubungan yang serius atau hanya ingin bersenang senang saja.

Seorang inspirator pernikahan syar’i, Sarah Hanifah, mengatakan proses ta'aruf harus dimulai dari bagaimana cara si cowok itu mendekati calonnya. “Yang paling tepat itu mendatangi walinya, melalui perantara. Kalau mau serius jangan datangi calon perempuannya, tapi datangi walinya. Karena laki-laki dilihat keseriusannya kalau dia berani ngomong langsung ke wali. Artinya memang niatnya untuk menikah bukan cuma pacaran atau senang-senang sama si ceweknya doang.”

2. Batasi interaksi antara dirimu dengan si cowok
Setelah hal pertama telah dilakukan, bukan berarti anda sebagai perempuan yang melakukan ta'aruf boleh berinteraksi dengan bebas dengan dia (laki laki). Batasi komunikasi antara kalian berdua, misalnya seperti chatting, telponan dan lain sebagainya.  hal ini bertujuan agar tidak ada perasaan yang berlebihan sebelum waktunya tiba.
Proses ta’aruf ini berarti masih saling mengenal antara satu sama lain dan belum ada hak untuk saling cemburu atau merasa sudah menjadi ‘hak milik’. 

3. Pertemuan harus ada pihak ketiga, nggak hanya berduaan
Ketika pihak laki laki telah menemui orang tua anda, maka anda juga harus menemui pihak laki laki yang akan menjadi calon suami anda tersebut, namun dengan catatan anda harus ditemani oleh seseorang dan hindari bertemu secara 4 mata langsung.

Dalam pertemuan ini, anda boleh  menanyakan apa yang diharapkan di masa depan setelah menikah. Dengan begitu, anda bisa dengan mudah mengetahui kriteria dan sosok laki laki yang akan menjadi suami kelak.

4. Jarak antara ta'aruf dan khitbah nggak boleh terlalu lama
Banyak orang yang menyalahgunakan ta'aruf untuk mengikat pihak perempuan agar tidak menikah dengan yang lainnya, yang padahal si cowok atau laki laki belum siap menikah dalam waktu yang dekat. Tentu hal ni akan merugikan pihak perempuan karena bersifat digantungkan tanpa kejelasan yang pasti.
Makanya, Islam juga mengatur jarak antara proses ta’aruf dengan khitbah atau lamaran ini nggak boleh terlalu lama. Pada umumnya, sekitar satu sampai tiga minggu saja dari mulai perkenalan hingga akhirnya lamaran secara resmi. 

Itulah beberapa proses dan cara ta'aruf dalam Islam yang benar sebelum memutuskan menikah. Jadi, apa anda sudah siap untuk diajak ta’aruf?