Rukun zakat ialah menyalurkan sebagian barang atau harta yang sudah di tentukan apabila telah sampai nishab ( syarat jumlah harta yang harus dikeluarkan zakatnya) dan halnya ( batasan setahun ke pemilikan harta yang wajib untuk mengeluarkan zakat), ada akad terima antara penerima zakat dan pemberi zakat bisa juga kepada amil zakat, dan nantinya akan di salurkan kepada orang –orang yang sudah tentunya berhak dalam menerima zakat.
Berikut dijelaskan Rukun zakat
1. Niat. Terdapat perbedaan dalam mengucapkan niat apa perlu d lafaz kan atau hanya niat dalam hati saja, jadi bisa disimpulkan tidak ada bacaan khusus untuk mengeluarkan zakat.
2. Terdapat pemberi zakat atau muzakki. Kriteria seorang muzaki sebagaimana hadist mengatakan adalah beragama islam,merdeka,harta dimiliki secara sempurna,sudah mencapai nishab, dan telah haul. Muzakki adalah seseorang yang mempunyai harta yang telah mencapai nishab dan juga haul .
3. Adanya penerima zakat atau mustahik. adalah orang yang memiliki hak untuk menerima zakat. Seorang mustahik disebutkan di dalam alquran yang artinya:
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,orang miskin,amilzakat, yang dilunaskan hatinya (mualaf, untuk (memerdekakan) hamba sahaya,untuk(membebaskan) orang yang berhutang,untuk kepentingan di jalan Allah,dan orang yang sedang perjalanan, sebagai kewajibab dari allah.allah maha mengetahui,maha bijaksana “ ( QS at-Taubah [9]:60)
4. Mempunyai harta yang akan dizakatkan. Terdapat Sembilan item harta benda yang diwajibkan untuk di zakat yaitu: zakat emas dan perak,zakat piutang,zakat uang kertas,cek dan sejenisnya,zakat perhiasan,zakat ,mas kawin,zakat hasil pertanian,zakat tabungan,zakat investasi,zakat barang temuan.
Jadi zakat tersebut memiliki nisabnya masing-masing sesuai syariat.